DIARI LAMA
Di halaman diari ini aku amati selembar
tulisan
tentang perjuangan - bertitis air mata
mengalir
namun tak sederas darah yang tumpah.
Di naungan panji yang megah
kutegakkan cinta dan kasih sayang
anak bertuah bumi merdeka
pada semarak ulang tahun
diulit riang bersalut hiba
dataran merdeka menyambut suka
gagah perbarisan anak-anak Malaysia
menghayun langkah menongkah persada
riang di naungan nusa, makmur setiap ketika
sampai bila-bila.
(SMahadzir)
Maksud sajak :
Penyajak membaca tulisan dalma sebuah diari lama yang menceritakan kisah perjuangan menuntut kemerdekaan. Perjuangan untuk menuntut kemerdekaan bukan sahaja menyebabkan kehidupan menjadi susah bahkan telah menumpahkan darah.
Pada sambutan Hari Kemerdekaan yang diadakan di Dataran Merdeka, bendera diarak sebagai menunjukkan rasa cinta akan negara. Dengan rasa megah, setiap lapisan masyarakat menyertai perbarisan dan masing-masing gagah menghayun langkah. Mereka menaruh harapan agar kemakmuran negara ini akan dikecapi sampai bila-bila.
Tema :
Perjuangan yang ditempuh dalam menegakkan kemerdekaan negara.
Nada :
Patriotik
Persoalan :
- Pengorbanan yang dilakukan terhadap negara.
- Kecintaan yang mendalam kepada tanah air.
- Harapan untuk masa hadapan negara.
Bentuk :
- Bebas
- Terdiri daripada dua rangkap
- Jumlah baris dalam setiap rangkap tidak sama.
- Setiap baris terdiri daripada satu hingga tujuh patah kata
- Setiap baris mempunyai tiga hingga enam belas suku kata
Nilai :
- Cinta akan tanah air
- Pengorbanan
- Kesetiaan
Pengajaran :
- Kita hendaklah memiliki semangat cinta akan tanah air.
- Kita perlulah sanggup berkorban untuk tanah air.
- Kita hendaklah setia kepada negara.
- Kita perlulah menghargai pengorbanan pejuang-pejuang silam negara.
- Kita hendaklah memastikan kemakmuran negara sentiasa dipelihara.
0 ulasan:
Catat Ulasan